Setu Bekasi
Cirebon
Sepatan
Artikel
Mengenal Penyakit Autoimun, Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
14 May 2022
BELAKANGAN ini, penyakit autoimun kerap menjadi bahan pembicaraan. Pasalnya, banyak juga orang yang diketahui menderita penyakit ini, termasuk warga yang bermukim di wilayah Sepatan.
Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi menyerang dan mengeliminasi kuman justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Serangan sel imun tersebut dapat menimbulkan gejala sistemik yang mencakup berbagai macam organ.
Penyebab penyakit autoimun belum diketahui pasti sampai saat ini. Namun, faktor individu dan lingkungan disinyalir menjadi pemicu penyakit tersebut. Faktor individu yang dimaksud adalah kerentanan genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Sementara faktor lingkungan bisa berupa pola makan yang tidak sehat, stres psikologis, sampai intensitas bekerja yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya penyakit autoimun pada individu yang rentan.
Seiring perkembangan pola hidup manusia, penyakit autoimun tidak hanya menyerang masyarakat di negara nontropis, tapi juga masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Salah satunya adalah Indonesia.
Di negara nontropis yang memiliki musim dingin, matahari terkadang tidak cukup menyinari sehingga penduduk kerap mengalami winter depression. Depresi jenis ini dapat membuat keadaan sistem kekebalan tubuh menurun.
Agar terhindar dari penyakit autoimun, orang dengan kondisi tersebut dianjurkan mengonsumsi vitamin D. Nutrien ini dapat menggantikan cahaya matahari yang kurang terserap oleh tubuh. Perlu diketahui, cahaya matahari membantu pembentukan vitamin D di dalam tubuh.
Berbeda dengan orang yang tinggal di negara tropis. Karena matahari bersinar hampir sepanjang musim, kebutuhan vitamin D dapat terpenuhi hanya dari asupan makanan.
Meski demikian, terdapat berbagai faktor yang membuat orang yang tinggal di negara tropis menjadi rentan terserang penyakit autoimun. Faktor tersebut adalah kualitas udara yang buruk, lingkungan, tingginya tingkat stres, pola makan buruk, dan kurangnya aktivitas fisik karena kesibukan.
Gejala Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun memiliki dampak yang beragam terhadap tubuh. Sebagian besar penyakit autoimun bersifat sistemik, sehingga gejala yang timbul tergantung pada organ yang terkena. Jika penyakit autoimun menyerang sistem darah, penderita akan mudah merasa lelah, mudah terkena infeksi, sampai mudah mengalami pendarahan.
Lalu, jika autoimun menyerang sendi, gejala yang timbul adalah nyeri dan bengkak pada persendian, baik sendi besar maupun kecil. Pada kondisi berat, penyakit autoimun seperti lupus bisa menyerang otak, sehingga bisa menyebabkan penderitanya kejang. Sementara jika menyerang ginjal dalam waktu yang lama, penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan berat pada ginjal seperti kebocoran ginjal dan gagal ginjal kronis.
Jenis-jenis Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun memiliki banyak jenis. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 100 jenis. Meski demikian, terdapat penyakit autoimun yang sering ditemui, yakni lupus eritematosus sistemik, sinProfom sjogren, anemia hemolitik autoimun, rheumatoid arthritis, dan scleroderma.
Penyakit lupus eritematosus sistemik kerap menyerang wanita dan orang-orang pada usia muda. Penyakit ini kerap menimbulkan gejala multiorgan. Penyakit autoimun lain yang cukup sering ditemukan adalah rheumatoid arthritis. Penyakit ini juga kerap menyerang wanita dengan berbagai gejala yang timbul pada persendian, baik sendi besar maupun kecil.
Selain menyerang orang dewasa, penyakit autoimun juga dapat menyerang anak-anak. Jenis penyakit autoimun yang kerap menyerang anak adalah juvenile idiopathic arthritis (JIA). JIA menyerang sendi pada anak. Hampir mirip dengan rheumatoid arthritis, gejala penyakit ini adalah nyeri dan bengkak pada lebih dari satu sendi, baik sendi besar maupun kecil.
Penyakit autoimun lain yang dapat menyerang anak adalah idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP). Penyakit autoimun ini menyerang sel-sel keping darah (trombosit) pada tubuh anak. Penurunan trombosit pada anak dalam jumlah berat dapat menyebabkan timbulnya pendarahan, seperti mudah lebam dan gusi berdarah.
Penyakit autoimun tidak berbahaya bila dapat dikontrol dengan baik. Sebaliknya, penyakit autoimun yang tidak dikontrol dan kambuh dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penyakit lupus, misalnya, bisa menyebabkan kerusakan otak, penurunan kesadaran, sampai timbul kejang.
Pada ginjal, autoimun dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal berat sampai cuci darah. Sementara jika terkena jantung dapat menyebabkan gangguan pompa jantung.
Penanganan Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun tidak dapat disembuhkan, sama seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit kencing manis (diabetes). Meski demikian, pasien tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari layaknya orang normal yang sehat selama penyakit ini dikontrol dengan baik.
Pasien yang menderita penyakit autoimun harus berkomitmen dan bersungguh-sungguh supaya bisa mencapai tingkat kontrol yang baik. Berbagai tindakan yang bisa dilakukan adalah minum obat secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, serta olahraga yang cukup.
Sementara untuk perawatan, penderita autoimun harus berobat ke dokter. Sebab, diagnosis awal penderita autoimun cukup sulit, sehingga perlu ditangani dokter spesialis yang ahli dalam bidang autoimun.
Setelah diagnosis, penderita harus menjalani pola hidup sehat serta makan teratur dengan gizi seimbang. Penderita juga harus mengurangi stres, rutin berolahraga, mengonsumsi obat teratur, dan kontrol rutin ke dokter.
Pencegahan Penyakit Autoimun
Cara terbaik untuk mencegah penyakit autoimun menyerang tubuh adalah menerapkan pola hidup sehat, makan makanan bergizi seimbang dan teratur, olahraga secara rutin, mengurangi stres, serta menjaga berat badan ideal.
Jika perlu, lakukan skrining dan konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi untuk mencegah timbulnya penyakit autoimun. Terlebih, pada individu yang memiliki kerentanan genetis.
Kunjungi website kami www.unimedika.com untuk buat janji dokter di sepatan atau bisa langung datang ke Rumah sakit di sepatan UniMedika Sepatan Mulia. (*)